Thursday, August 12, 2010
Tuesday, August 3, 2010
10 Mitos Keliru Makanan yang Mengagalkan Diet
Penulis : Yulia Permata Sari
TERLALU banyak mitos-mitos tentang makanan pendukung diet yang justru keliru. Naasnya kita sudah terlanjur memercayainya sebagai kebenaran, Tentu saja kesalahpahaman itu bisa berakibat buruk, karena mampu menggagalkan upaya kita dalam menjaga atau menurunkan berat badan. Lantas, apa saja mitos-mitos keliru tersebut? Berikut ini Media Perempuan memberikan beberapa contohnya:
1. Minyak zaitun boleh dikonsumsi sesukanya
Menurut penelitian, minyak zaitun merupakan jenis makanan yang baik untuk kesehatan jantung karena mengandung lemak monounsaturated. Mengonsumsi dua sendok makan minyak zaitun dalam sehari dipercaya mampu mengurangi risiko penyakit jantung. Meskipun demikian, tidak berarti Anda boleh sesukanya menuangkan minyak tersebut ke atas penggorengan. Sebab, minyak zaitun ternyata mengandung 120 kalori, jumlah yang sama dengan kalori yang terdapat pada kacang dan minyak kelapa.
2. Junk food benar-benar harus dihindari
Kebanyakan orang menghidari pizza dan keripik kentang dengan alasan ingin menjalankan pola hidup sehat. Tapi menurut Dawn Jackson Blatner, pakar diet dari American Dietetic Association sekaligus penulis buku, sebenarnya boleh saja menyantap jenis makanan junk food itu, asalkan dibatasi dalam porsi kecil. Bahkan, pizza sebetulnya bisa dikategorikan makanan sehat, jika terbuat dari roti whole-grain tanpa terlalu banyak keju sebagai topping.
3. Buah kering sama baiknya seperti buah segar
Banyak orang menganggap buah kering merupakan salah satu jenis makanan yang baik untuk dikonsumsi. Buah-buahan kering memang merupakan salah satu sumber serat yang baik, akan tetapi buah ini juga memiliki kandungan kalori yang tinggi. Jumlah kalori dalam buah-buahan kering bisa mencapai delapan kali lipat dari kalori yang terkandung dalam buah-buahan segar.
4. Daging ayam dan ikan lebih baik daripada daging asap
Daging asap memiliki reputasi buruk sebagai jenis makanan penyumbat arteri, sehingga membuat para penganut diet lebih memilih menggantikannya dengan sumber protein lain seperti ayam atau ikan. Tapi tahukah Anda, daging asap sebenarnya bisa disajikan secara lebih sehat. Potongan sirloin yang tidak berlemak dan dimasak secara baik, merupakan pilihan yang lebih sehat dibandingkan dengan ikan atau ayam yang dilumuri saus kaya lemak seperti mayonnaise.
5. Daging ayam boleh dimakan dalam porsi besar
Daging ayam umumnya menjadi sumber protein pilihan bagi orang-orang yang peduli akan kesehatan, karena memiliki kandungan lemak yang lebih sedikit dibandingkan dengan daging asap. Akan tetapi, orang sering kali mengabaikan jumlah kalori yang terdapat di dalamnya. Jika dihitung, enam ons daging ayam mengandung 280 kalori, sehingga menjadi kurang bijaksana untuk menyantapnya dalam takaran berlebih.
6. Salad merupakan menu terbaik untuk diet
Secara umum, salad sebenarnya merupakan menu makanan yang baik untuk diet. Hal itulah yang dikatakan Matt Goulding, editor makanan dan nutrisi majalah Men's Health sekaligus salah satu penulis buku Eat This, Not That! Akan tetapi, berbagai restoran sering kali menyajikan salad dengan tambahan topping berupa krim berlemak, mie kering, atau potongan daging asap untuk memberikan rasa gurih. Akibatnya, salad yang semestinya menjadi hidangan sehat berubah menjadi bom kalori.
7. Buah dan sayuran beku tidak sebaik produk segar
Buah dan sayuran segar memang baik untuk diet, namun bukan berarti buah dan sayuran yang telah dibekukan buruk untuk kesehatan. Sebab, menurut Deanna Hoelscher, direktur Michael & Susan Dell Center for the Advancement of Healthy Living sekaligus professor di University of Texas, Austin, School of Public Health, buah dan sayuran beku memiliki kandungan nutrisi yang sama dengan produk segar.
8. Makanan yang dipanggang lebih baik daripada makanan yang digoreng
Berbagai makanan yang diproses dengan cara dipanggang memang memiliki kandungan lemak lebih sedikit dibandingkan dengan makanan sama yang digoreng. Akan tetapi, belum tentu kandungan kalori dan karbohidratnya juga lebih sedikit. Misalnya, satu ons keripik kentang panggang mengandung 1,5 gram lemak, sedangkan keripik kentang goreng mengandung10 gram lemak. Umumnya, orang berasumsi hal itu merupakan indikasi pengurangan kalori yang signifikan. Padahal, kenyataannya tidak berbeda jauh. Keripik kentang panggang mengandung 110 kalori, sementara keripik kentang goreng mengandung 140 kaori. Selain itu, versi panggang mengandung lebih banyak karbohidrat (23 gr) dibandingkan versi goreng (15 gr).
9. Makanan rendah lemak sama dengan rendah kalori
Makanan rendah lemak belum tentu rendah kalori. Menurut Greg Bonner, kepala departemen pemasaran di Villanova School of Business, makanan yang diklaim rendah lemak biasanya diberi tambahan karbohidrat dan gula sebagai pengganti rasa yang hilang. Umumnya, orang berpikir makanan rendah lemak boleh dikonsumsi sepuasnya. Maka tak heran jika diet mereka terus menerus gagal sebagai akibatnya.
10. Makanan kemasan mini mempermudah diet
Mengonsumsi makanan dalam porsi wajar merupakan kunci utama kesuksesan program diet yang sehat. Saat ini, cukup banyak perusahaan makanan yang menyediakan produk makanannya dalam kemasan praktis 100 kalori untuk mempermudah konsumen menjalankan diet. Akan tetapi, menurut sebuah sutudi Arizona State University dan University of Kentucky, usaha tersebut tidak cukup berarti. Sebab, orang cenderung mengonsumsi makanan tersebut secara lebih banyak karena melihat porsinya yang mini. (OL-08)
Subscribe to:
Posts (Atom)